Meluruskan Pemahaman Hidayah dan Dhalalah


Hidayah merupakan suatu istilah pemahaman dari adanya perubahan yang terjadi didalam diri seseorang dengan sikap dan perilaku yang semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa sehingga hidayah ini menjadi suatu keajaiban psikologi hati yang dapat merubah manusia menjadi kembali kejalan yang benar. Setiap manusia dibutuhkan ketenangan jiwa dan batin yang dapat menenangkan diri manusia dari sikap yang buruk atau tercela, maka sebab itu setiap manusia harus selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT agar iman dan taqwanya selalu terjaga dan terhindar dari godaan syaitan.

Pada sisi lain, hidayah selalu dibarengi dengan perwujudan ketaqwaan seseorang untuk berperilaku dari yang tidak baik menjadi baik dan benar sesuai dengan ajaran Allah. Selain itu dalam hal melakukan kebaikan diharuskan selalu menjaga kualitas diri iman dan taqwa agar dapat mengantisipasi hal buruk dan mendapat dhalalah.
Dhalalah merupakan kebalikan dari hidayah yaitu sesuatu yang menjerumus dalam ajaran yang sesat atau kafir dengan sikap dan perilaku yang buruk serta menjah dari ajaran Allah SWT. Dari penjelasan tadi sudah jelas bahwa arti daridhalalah ini merupakan suatu perubahan yang buruk didalam diri manusia sehingga jauh dari kebaikan apa pun. Pandangan tentang dhalalah ini adalah tergradasinya iman dan taqwa yang disebabkan oleh jauhnya seseorang dengan Allah SWT sehingga mengikuti jalannya syaitan yang sesat.
 Sesugguhnya  hidayah tidak datang begitu saja langsung dengan Cuma-Cuma tanpa adanya usaha didalam diri seseorang. Hidayah  in berawal dari kesanggupan diri untuk melakukan suatu perilaku yang mencerminkan bahwa seseorang tersebut berada pada posisi yang sedang mengalami masa transisi sifat dan akhlak. Jadi hidayah akan dikehendaki bila orang tersebut ingin dan berusaha untuk mendapatkan kebaikan bukan semata-mata itu datang sendiri dan yang Allah kehendaki untuk diberikan hidayah.

Inilah merupakan gambaran ari hidayah dan dhalalah tersebut. Dengan gambaran tesebut jelas bahwa usaha manusiauntuk mencari hidayah berbeda dengan mencari rizki.  Sebab, usaha mencari hidayah pasti akan berhasil, sedangkan usaha mencari rizki belum tentu berhasil dan dapat. Ini dibuktikan dengan balasan pahala dan dosa yang diberikan oleh Allah kepada manusia terkait dengan hidayah dan dhalalah tersebut. Sementara dalam rizki, manusia tidak akan dimintai pertanggunga jawaban oleh Allah.
Allah tidak akan memberi petunjuk pada orang yang fasik, dzalim, dan kafir. Karena hidayah adalah ciptaan Allah dan untuk memperolehnyaAllah telah memberikan jalan, yaitu keta’atan hingga orang tersebut tidak dapat sampai kepada mereka. Jadi hidayah tersebut tidak diberikan oleh orang yang fasik, dzalim, dan kafir, karena jalan mereka salah dan sesat. Sehingga Allah membiarkan orang-orang tersebut berada dalam kesesatan. Dapat dipahami bahwa pemahamanhidayah merupakan mencari sesuatu yang baik untuk dirinya dengan perubahan sifat dan perilakunya sehingga dapat menjalankan kehidupan yang berakhlakul karimah dan hidup sejahtera.


Perumpamaan dalam diri seseorang untuk beribadah merupakan suatu cerminan diri sebagai wujud dari adanya sikap berserah diri kepada Allah dan mengimani rasulnya. Dari situlah kita mengambil jalan yang telah Allah lampirkan dalam al-qur’an bahwa kita diberi ilmu, akal dan pikiran untuk beriman padanya. Meskioun deminkian, banyak ayat yang menyatakan hidayah dan dhalalah tersebut  merupakan masyi’ah Allah SWT. Sehingga yang terdapat di dalam al-quran dapat dipahami bahwa hidayah dan dhlalah bukanlah usaha manusia, tetapi murni  datangnya dari Allah SWT

0 komentar:

Copyright © 2012 Nugasoft Production.