Generasi Prosesor Sandy Bridge
Sandy BRIDGE
Sandy bridge
merupakan penemuan terbaik dari intel pada 2 tahun terakhir ini yang
menggantikan generasi yang sebelumnya dengan kualitas yang mumpuni dan baik
dalam skalabilitas performanya saat digunakan. dalam arsitekturnya sandy bridge
menggunakan teknologi yang sangat efisien dalam penggunaan ruang dan kapasitas
yang kompleks. Wajar
saja jika Intel ingin mengaitkan mikro arsitektur terbaru mereka dengan nama
jembatan. Pasalnya, Sandy Bridge merupakan perubahan terbesar yang dilakukan
Intel sejak era Pentium 4, yang layak disebut jembatan ke dunia baru.
Pembaruan paling penting adalah Sandy Bridge mewujudkan
konsep fusion processor, alias prosesor yang menyatukan seluruh komponen
ke dalam sekeping prosesor. Hal ini bisa dibilang puncak dari strategi
“pindahkan semua komponen pendukung dari northbridge ke prosesor” yang
dilakukan Intel sejak 2 tahun silam.
Pada generasi prosesor Bloomfield, mereka memasukkan memory
controller. Pada Lynnfield, giliran PCI-E controller. Di era
Clarkdale, gantian chip grafis onboard yang diintegrasikan ke
dalam prosesor.
Namun beberapa komponen tersebut sesungguhnya masih terpisah
di beberapa silikon—hanya “dirajut” saja ke dalam sebuah prosesor. Nah, hal
itulah yang Intel rombak di Sandy Bridge. Seluruh komponen di dalam
prosesor Sandy Bridge berada dalam sekeping silikon, tidak ada yang terpisah-pisah
lagi.
Anda mungkin bertanya, mengapa Intel susah payah
mengumpulkan seluruh komponen ke dalam prosesor? Jawabannya karena sIstem kerja
menjadi lebih cepat dan efisien berkat sistem saling terintegrasi seperti ini.
Analoginya mirip seperti kota mandiri ketika perumahan,
kantor, rumah sakit, dan seluruh sarana hidup berada dalam satu area. Dengan
hanya dengan “jalan” sebentar, seluruh data dan instruksi sudah sampai ke unit
proses di dalam prosesor.
Di Sandy Bridge, perjalanan data bahkan semakin singkat
karena seluruh unit berada dalam satu silikon. Apalagi Intel membuat
interkoneksi alias jalan baru yang menghubungkan seluruh komponen, mulai dari chip
prosesor, chip grafis, sampai cache.
Interkoneksi yang disebut Ring Bus ini ibarat jalan tol
untuk perjalanan data ke seluruh unit tersebut karena memiliki kecepatan
sampai 384 GB/s dengan latency yang minim.
Keuntungan
lain dari sistem adalah penurunan konsumsi daya serta ukuran inti, apalagi
dengan fabrikasi 32 nm yang digunakan Sandy Bridge.
Jika
dihitung, Sandy Bridge dengan empat inti memiliki 995 juta transistor, namun
ukuran die-nya hanya 216 mm2. Bandingkan dengan pendahulunya, Lynnfield,
yang “cuma” memiliki 296 juta transistor, namun memiliki ukuran die 296
mm2.
Komponen-komponen
di dalam silikon Sandy Bridge sendiri kurang lebih sama seperti Nehalem.
Yang
pertama tentu saja inti prosesor. Pada Sandy Bridge generasi pertama ini,
jumlah inti berjumlah 2 dan 4, yang disusul dengan generasi berikut yang
memiliki 6 dan 8 inti. Masing-masing inti memiliki L2 cache sebesar 256
KB. Kerja L2 cache dibantu dibantu cache level 3 (L3 cache)
yang dipakai bersama dengan ukuran bervariasi antara 3-8 MB (tergantung
segmentasi). Sementara PCI Express, DMI, dan memory controller dan display
interface berkumpul dalam satu area yang disebut System Agent.
Namun
pengintegrasian tersebut juga menyisakan efek negatif. Pada era Nehalem, clock
generator (yang mengatur frekuensi kerja komponen) bersifat individual.
Maksudnya, ada clock generator untuk setiap komponen, apakah itu
prosesor, memori, USB, SATA, dan komponen lain di motherboard. Jadi kita
bisa melakukan overclock dengan mengatur frekuensi base clock (BCLK)
dari setiap komponen tersebut.
Di
Sandy Bridge, clock generator hanya satu dan mengatur frekuensi di angka
100 MHz untuk seluruh komponen. Alhasil, menaikkan frekuensi prosesor akan
menaikkan frekuensi memori, SATA, dan komponen lain. Hal ini membuat overclock
melalui BCLK menjadi sangat sulit. Kenaikan angka 5-6 MHz saja sudah akan
membuat komponen USB dan SATA mogok bekerja.
Reference : Google
0 komentar: