Artikel Jaringan Perkembangan Wireless LAN (Wifi)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Teknologi yg berkembang saat ini tentunya dapat
mempermudah dan memaksimalkan dalam melakukan berbagai hal dalam kehidupan
sehari – hari, termasuk dalam hal mengakses berbagai informasi maupun data. PC
(Personal computer) merupakan salah satu
alat yang yang sering digunakan dalam
mengakses berbagai data maupun informasi saat ini. Dengan PC maka kita dengan
mudah mengakses berbagai data maupun informasi, namun data maupun informasi
yang dapat di akses sangatlah terbatas atau tidak dapat mengakses informasi
dari luar PC itu sendiri. Dengan menggunakan sebuah media
jaringan internet maka akses data maupun informasi dari luar dapat kita akses
dengan mudah.
Dengan memanfaatkan perkembangan jaringan komputer untuk
berkoneksi dengan internet saat ini, data maupun informasi dapat kita akses
dengan cepat, mudah, dan akurat. Sampai saat ini akses untuk ke internet terus
berkembang. Ada berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang
mengunakan kabel (wire) maupun yang tanpa kabel (wireless).
Oleh karena itu, kita akan membahas tentang tipe akses ke
internet. Namun perkembangan tipe akses ke internet yang akan kami bahas dalam
artikel ini tipe akses tanpa kabel (wireless) atau lebih tepatnya wireless LAN
( wifi). Perkembangan wireless LAN dimulai sejak tahun 70’an oleh IBM yang mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan
teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan
RF. Perjalanan perkembangan wireless LAN terjadi cukup lama sehingga mencapai
kecepatan akses yang lebih sempurna.
I.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari artikel ini yaitu
agar kita mengetahui dan memahami perkembangan wireless LAN sehingga kita dapat
mengingat perjalanan panjang perkembangan wireless LAN dan mengetahui fungsi
dari wireless LAN serta mengetahui bagaimana perkembangan itu terjadi, kapan
perkembangan itu terjadi, dan siapa saja yang mengembangkan itu. Dengan ini
kita dapat mengetahui itu semua.
I.3
Ruang Lingkup Masalah
Beberapa dari kita belum mengetahui
perkembangan wireless LAN dan juga belum mengetahui apa itu wireless LAN,
kegunaan dari wireless LAN, dan cara menggunakannya. Beberapa dari kita mungkin
tidak sadar kalau data atau informasi yang kita terima mungkin saja itu semua
diambil menggunakan wireless LAN, sehingga kita hanya menikmati hasilnya saja
tetapi tidak tahu perkembangannya, kegunaannya, dan cara penggunaannya.
I.4 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan yang diterapkan
dalam tugas artikel ini yaitu meliputi :
1.
Metode
internet ( Internet Research)
Merupakan suatu metode
yang digunakan untuk memperoleh data utama dengan cara pencarian melalui
internet yang berhubungan dengan tugas artikel ini.
I.5
Sistematika Penulisan
Artikel ini terbagi dalam 4
(empat) bab, uraian singkat mengenai masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini dibahas mengenai latar
belakang pembuatan artikel, tujuan yang diharapkan untuk mengatasi
permasalahan, permasalahan yang dihadapi, metode perancangan dan sistematika
penulisan artikel.
Bab II
Landasan Teori
Merupakan pembahasan tentang
teori-teori yang di gunakan yang relevan dengan topik artikel, dari mulai teori
yang bersifat umum, khusus, sampai teori tentang wireless LAN yang mendukung
perancangan dan sistematika penulisan.
Bab III
Analisa Permasalahan
Berisikan uraian tentang analisa
masalah yang berdasarkan pada teori–teori yang ada pada pembahasan artikel ini.
Bab IV
Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan mengenai apa saja yang
telah di hasilkan dan saran-saran mengenai sesuatu yang belum terdapat pada
artikel ini.
BAB II
LANDASAN
TEORI
II.1
Pengertian Wireless LAN ( WiFi )
Jaringan
lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana
media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) atau infrared (IR), untuk
memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya.
Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari
kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan
untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon
seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat
banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka
untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa
terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan
tempat publik lainnya.
Spesifikasi
yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering
disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan
kecepatan akses data.
II.2
Sejarah Perkembangan Wireless LAN ( WiFi )
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan
hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan
lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan
tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE
802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun
1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu
902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi,
sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah
pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik
spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan
teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga
independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi
kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi
2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali
mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis
maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini
sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T).
Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz.
Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah
kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau
peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE
membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang
digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai
54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar
menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif
lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel
dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat
peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat
spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a.
Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan
kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel
dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah
komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access
point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n
dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang
diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan
teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata
”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan
peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg
terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu
jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi
sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada
disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara
tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang
dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas
mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan
transfer data sebesar 108Mbps.
BAB III
ANALISA
PERMASALAHAN
III.1
Spesifikasi WiFi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE
802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b,
802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi
g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada
2005. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g,
802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :
Tabel III.1 Spesifikasi dari 802.11
( sumber : www.scribd.com )
Spesifikasi
|
Kecepatan
|
Frekuensi Band
|
Sesuai Spesifikasi
|
802.11b
|
11 Mb/s
|
2.4 GHz
|
B
|
802.11a
|
54 Mb/s
|
5 GHz
|
A
|
802.11g
|
54 Mb/s
|
2.4 GHz
|
b, g
|
802.11n
|
100 Mb/s
|
2.4 GHz
|
b, g, n
|
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu
varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan
perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah
sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat
telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan
sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical
and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor
802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu
bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area
Network (WMAN).
Karena
perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM
(Industrial, Scientific dan edical). Sedang untuk perangkat yang berstandar
teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max,
yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
III.2
Media Transmisi Wireless LAN
Ada
2 media transmisi yang digunakan oleh Jaringan local tanpa kabel ini yaitu :
1.
Frekuensi Radio ( RF)
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi
kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon
cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga
harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN
menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus
tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari
IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM dan
memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH). DS adalah teknik yang memodulasi
sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode
Pseudonoise/PN dengan satuan chip) dan FH adalah teknik yang memodulasi sinyal
informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang
berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN)
Tabel III.2 Pita ISM ( sumber :
www.ebooklibs.com )
Frekuensi Spesifikasi
|
915 MHz
|
2.4 GHz
|
5.8 GHz
|
Frekuensi
|
902 - 928 MHz
|
2400 – 2483.5 MHz
|
5725 – 5850 MHz
|
Bandwidth
|
25 MHz
|
83.5 MHz
|
125 MHz
|
Jangkauan Transmisi
|
Paling jauh
|
5% < 915 MHz
|
205 < 915 MHz
|
Pemakaian
|
Sangat ramai
|
Sepi
|
Sangat sepi
|
Delay
|
Besar
|
Sedang
|
Kecil
|
Sumber interferensi
|
Banyak
|
Sedang
|
Sedikit
|
2. Infrared ( IR )
Infrared banyak digunakan pada
komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control
(untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat
directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi
daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan
penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode
(PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan
data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN
dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused
IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR). Pengertian dari Directed Beam IR
(DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR) yaitu :
a. DFIR
Teknik
ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak
memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan
portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data
rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko
interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
b. DBIR
Teknik
ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur.
Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada
multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus
LOS.
c. QDIR
Setiap
terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah.
QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan
jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
III.3
Topologi Dalam Wireless LAN
WLAN
dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
1.
Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau
hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna,
di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu.
Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain
terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server.
Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak
dapat bekerja.
Gambar
III.1 Topologi Bintang pada WLAN (sumber :
www.convergedigest.com)
2.
Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana
semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol
(servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain.
Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk
jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan
tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim.
Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya,
akses dan timing).
Gambar
III.2 Topologi peer to peer (sumber : www.convergedigest.com)
3.
Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah
dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep
microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah
dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di
atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Gambar
III.3 Topologi jaringan seluler (sumber :
www.convergedigest.com)
III.4
Komponen Wireless LAN
1.
Access Point (AP)
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan
data disebut dengan Access Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui
kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data
antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi
sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat
WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user
sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka
kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa
contoh produk AP dari beberapa vendor.
Gambar
III.4 Access Point dari produk Linksys, Symaster, Dlink (
sumber : www.scribd.com )
2.
Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus
dalam topologi jaringan, designer dapat menambahkan extension point untuk
memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater
untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses point bisa
berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP
harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus
sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point
hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.
Gambar
III.5 Jaringan menggunakan Extension Point (sumber : www.convergedigest.com)
3.
Antena
Antena merupakan alat untuk
mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi
gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat
resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa
tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :
a. Antena
omnidirectional
Yaitu
jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang
sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni
directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan
mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat
diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena
jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun,
kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak
terjadi interferensi.
Gambar
III.6 Jangkauan area Antena omnidirectional
(sumber
: www.convergedigest.com)
b. Antena
directional
Yaitu
antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena
ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang
mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang
panjang.
Gambar
III.7 jangkauan area antena directional (sumber : www.convergedigest.com)
4.
Wireless LAN Card
WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal
Computer Memory Card International Association), ISA Card, USB Card atau
Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya
digunakan pada komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface
antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP.
III.5
Kelebihan dan Kelemahan Wireless LAN
Wireless LAN
memiliki kelebihan bagi penggunanya, tetapi disamping kelebihan yang dimiliki
wireless LAN ada pula kelemahannya, inilah kelebihan dan kekurangan dari
wireless LAN yaitu :
1.
Kelebihan
Wireless LAN
a. Mobilitas
dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi
secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan
kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia
berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
b. Kemudahan
dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka
instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau
memasang kabel pada dinding atau lantai.
c. Fleksibel,
dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area
yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar,
ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.
d. Menurunkan
biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area
dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada
jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)
2.
Kelemahan
Wireless LAN
a. Biaya
peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan
memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya
jaringan),
b. Delay
yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan
banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi,
teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll),
c. Kapasitas
jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat
diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan
bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan)
kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread
spectrum).
d. Pada
jaringan hub semua data yang mengalir di jaringan dapat dilihat/diambil oleh
komputer manapun yang ada di jaringan asalakan komputer tersebut merequest data
tersebut, kalo tidak direquest ya tidak akan datang.
e. Pada
jaringan switch hanya komputer yang melakukan pertukaran data yang dapat
melihat data tersebut, komputer2 lain tidak berhak merequest data tersebut.
Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya
BalasHapuspinjaman sebesar Rp900.000.000,00 saya telah berhutang selama
bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan
saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua
menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah
yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan
belajar tentang Franca Smith di salah satu blog saya menghubungi franca
smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan
keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan
harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan
pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya
telah diselesaikan, sekarang saya ) memiliki nilai yang sangat besar dan
usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk
diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan
hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(
francasmithloancompany@gmail.com)
makaish banyak min
BalasHapuspower supply hp