Peran IT dalam Perbankan Syariah
Mengenai Perbankan Syariah
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Siti Chalimah
Fadjrijah mengatakan, saat ini perbankan syariah menghadapi empat tantangan
menyangkut pertumbuhan. Jika dibandingkan dengan perbankan konvensional,
perbankan syariah tetap menjadi paling baru.
Menurut Siti, perbankan syariah mulai makin
dikenal meluas oleh masyarakat pada sekitar 2000, walau Indonesia memiliki bank
syariah sejak 1992.
Pertumbuhan perbankan syariah, aku perempuan
kelahiran Temanggung, Jawa Tengah ini, mencapai Rp 50 triliun hingga Desember
2008. Maka dari itulah, pihaknya membesut tiga skenario untuk pertumbuhan mulai
dari pesimistis, moderat, hingga optimistis untuk kurun waktu selama 2009.
"Moderatnya di kisaran Rp 80 triliun-Rp 90 triliun. Adapun pesimistisnya
di Rp 65 triliun," ujarnya.
Berikutnya, agar industri perbankan syariah makin
bergairah, setidaknya, diperlukan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang tahu
betul mengenai perbankan tersebut. Siti juga menambahkan Industri perbankan
syariah membutuhkan sekitar 25.000 SDM. Itu adalah bukan hal yang mudah.
Selanjutnya, perbankan syariah juga mesti
berjumpa dengan belum kuatnya permodalan. Siti juga menegaskan bahwa kekuatan
permodalan mampu mendukung pengembangan ekspansi.
Lalu, yang juga tak ketinggalan adalah inovasi
produk. "Ini juga harus dikembangkan agar lebih banyak yang menaruh minat
pada perbankan syariah," demikian Siti.
Hingga November 2008, ada 3,799 juta rekening
nasabah di perbankan syariah. Pada 2007, nasabah berada di angka 2,845 juta
nasabah. Adapun pangsa pasar perbankan syariah hingga November 2008 ada di
posisi 2,08 persen dengan total aset Rp 47 triliun.
Transaksi
teknologi e-banking melonjak
Jumlah transaksi Internet banking yang dilakukan
nasabah pada salah satu bank hingga November 2010 mencapai lebih dari 96,39
juta transaksi dengan nilai transaksi Rp 33,76 triliun atau melonjak tumbuh
121,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Sementara itu, transaksi yang dilayani
melalui anjungan tunai mandiri (ATM) telah mencapai 477,17 juta transaksi
dengan nilai Rp 331,99 triliun," kata Direktur Teknologi dan Operasi Bank
Mandiri, Kresno Sediarsi di Jakarta, Minggu (26/12/2010).
Ia mengatakan bahwa Bank Mandiri terus berupaya
mengembangkan sistem teknologi informasi untuk meningkatkan kenyamanan nasabah
dalam melakukan transaksi perbankan. "Kami berupaya terus mengembangkan
kualitas layanan elektronik Bank Mandiri untuk memudahkan nasabah dalam
bertransaksi. Kami juga berkeinginan untuk menjadi salah satu pemain utama
dalam transactional banking di Tanah Air dan kawasan regional,"
kata Kresno.
Untuk mendukung keinginan itu, Bank Mandiri akan
terus menambah jumlah jaringan elektronik. Pada 2011, Bank Mandiri akan
menambah 2000 unit ATM serta akan memodernisasi 500 ATM. "Selain
peningkatan jumlah ATM, kami juga akan terus meningkatkan kemampuan layanan
elektronik kami, seperti penambahan jumlah EDC secara signifikan serta
perbaikan kualitas layanan elektronik dengan meningkatkan fitur dan fungsi yang
tersedia di berbagai layanan termasuk di ATM, EDC, Internet Banking, SMS
Banking serta Cash Management yang merupakan layanan elektronik bagi segmen
usaha." ujar Kresno.
Bank Mandiri juga telah menyiapkan Rp3 triliun -
Rp3,5 triliun pada satu minggu sebelum Natal untuk memenuhi kebutuhan dana
masyarakat menyambut perayaan Natal dan tahun baru 2011. Sebanyak 35 persen
penyebaran uang tunai dilakukan di wilayah Jabodetabek.
Beberapa cabang Bank Mandiri tetap akan
beroperasi pada libur dan cuti bersama 2010 untuk melayani transaksi setoran
BBM/Non BBM pelanggan PT Pertamina. Dana yang disiapkan rata-rata sebesar Rp1,3
triliun atau mengalami kenaikan sebesar 20-25 persen dari hari biasa.
"Kami telah menyiapkan uang untuk mengisi ATM, menjaga ketersediaan
supplies, infrastruktur, dan sistem operasional ATM," kata Kresno.
Transaksi ATM yang diperkirakan selama libur Natal dan Tahun Baru 2011
adalah sebanyak 22 juta transaksi. Penyediaan uang di seluruh ATM Bank Mandiri
dilakukan para pegawai cabang Mandiri yang bertugas dengan dukungan mitra kerja
Bank Mandiri. "Kami memastikan seluruh operasional layanan ATM tetap
terjaga, karena kami telah menggunakan Software Cash Management yang bisa
memantau pola transaksi untuk hari biasa dan hari libur," ujar Kresno.Saat ini nasabah Bank Mandiri dapat melakukan transaksi melalui 6.400 ATM Mandiri, yang tersambung dalam jaringan ATM Link sebanyak 15.000 ATM, dan 22.000 jaringan ATM Bersama.
0 komentar: